SUDAH TUA
mentari bersinar dengan garang
udara di sekitar bagaikan terpanggang
baru saja usai orang sembahyang
hari tuaku datang lagi membayang
umurku di ambang pintu
pendengaranku pakai alat bantu
kesehatan tidak menentu
fikiran sudah buntu
laksana dikepung hantu
rambut sudah ubanan
pakai kacamata ukuran
ngilu semua persendian
nyeri terasa di badan
walau dalam pengobatan
apa mau dikata lagi
apa hendak dipungkiri
semuanya pinjaman dari Ilahi
hanya ada hak pakai
tak ada hak memiliki
aku mengeluh pada diri
tidak mampu mandiri
siapakah akan kusesali
tubuh hampir membangkai
tapi takut juga mati
matahariku hampir tenggelam
rawan ditimpa nasib kelam
caranya maut mengirim salam
penyakit tua pasti mendekam
membuat fikiran tambah suram
tubuh sudah bau tanah
perkakasnya banyak kalah
badan sudah lemah
hidup serba lelah
apa ada yang salah?
bila maut itu datang
tak ada kata penghalang
sejauh mata memandang
semuanya musnah, hilang
tak ada lagi dikenang
inilah siklus kehidupan
ada hari ini, hari kemudian
esmua kebaikan, keburukan
pasti mendapat balasan
barulah muncul penyesalan
Karya : Umar Pallanyu
Maroangin 06 Desember 2012
Kab. Enrekang Sulawesi Selatan
Puisi yang lainnya :
- HP Dari Anak
- Kemalangan Berganda
- Maafkan Aku, Ibu
- Kenangan Dari Kaltim
- Doyan Puisi
- Syukur
- Pahala
- Dunia Sudah Tua
- Musuh Yang Nyata
- Ampun, Ya Allah
- Banjir dan Longsor
0 comments:
Posting Komentar