MAAFKAN AKU, IBU
kabut masih menempel di dedaunan
tangkai bunga tertiup angin gemetaran
di kegelapan subuh pagi dari kejauhan
terdengar lolongan ajing kelelahan
ibuku sudah bangun menyiapkan
perlengkapanku pergi ke kota impian
menumpang mobil hampir rongsokan
menuntut ilmu demi masa depan
orang tuaku hidup pas-pasan
aku juga kuliah ngos-ngosan
terkadang pakaian kujual di pasaran
guna menutupi kebutuhan
kota tidak mengenal kasihan
siapa lengah akan disingkirkan
terpaksa kuambil jalan pintas
program sarjana tidak tuntas
diploma guru sudah puas
selalu kubawa dalam tas identitas
aku melamar kerja guru lepas
walau tidak banyak fasilitas
tidak memiliki koneksitas
tetap berjalan aktifitas
maafkan aku, Ibu!
belum berbakti kepadamu
perjalanan masih berliku
tak mampu membalas jasamu
penghidupan penuh kelabu
hanya seorang guru bantu
penghasilan tidak menentu
maafkan aku, bunda!
aku sudah berumah tangga
sudah memiliki putra-putra
kapan lagi aku bisa
membahagiakan bunda
penghasilanku biasa-biasa saja
hanya kumampu berkata
"terima kasih banyak" bunda
maafkan aku, ibuku tercinta
kau telah pergi selama-lamanya
aku belum berbuat apa-apa
sebagai baktiku kepada orang tua
ibu tak pernah meminta
bayangan puas nampak di wajahnya
hanya doaku kepada Tuhan Esa
semoga ibu sejahtera di alam sana .....
Karya : Umar Pallanyu
Maroangin 12 Desember 2012
Kab. Enrekang Sulawesi Selatan
0 comments:
Posting Komentar