Minggu, 15 Desember 2013

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN



1.      Penurunan Tekanan Uap Larutan
Kolam Apung :  
Dalam kolam apung, orang tidak akan tenggelam, akan mengambang seperti batu apung. Kolam apung dibuat dengan melarutkan garam ke dalam air kolam dengan jumlah besar sehingga diperoleh konsentrasi garam dalam air kolam yang tinggi. Akibat dari itu, massa jenis air kolam dapat menjadi lebih besar atau sama dengan massa jenis tubuh orang. Orang pun tidak tenggalam atau akan mengapung ketika berenang di kolam tersebut. Massa jenis larutan/air kolam yang menjadi bertambah besar karena dilarutkan garam ke dalamnya menunjukan terjadinya penurunan tekanan uap larutan.
2.      Penurunan Titik Beku Larutan
Membuat Cairan Pendingin : Cara membuat cairan ini adalah dengan mencampurkan garam ke dalam es. Es akan mencair dan suhunya menjadi lebih dingin berada di bawah 00 C/titik beku air. Cairan pendingin biasanya dipakai untuk membuat es  goyang. Bahan es dalam wadah dimasukkan ke dalam cairan pendingin. Sambil terus-menerus digoyang, bahan es lama-kelamaan akan membeku sehingga akhirnya menjadi es goyang.
Mencairkan Salju
Cara ini dilakukan dengan menaburkan campuran garam CaCl2 dan NaCl pada salju di jalanan. Titik beku air menjadi lebih rendah setelah bercampur dengan garam. Akibatnya salju yang bercampur dengan garam akan mencair. Makin banyak garam yang ditaburkan pada salju, makin banyak salju yang akan mencair.
Menambahkan Zat Anti Beku pada Radiator Kendaraan : Agar cairan radiator (pendingin mesin) tidak mudah beku, terutama ketika berada di daerah yang beriklim dingin, maka ke dalam cairan radiator harus     ditambahkan zat anti beku. Zat anti beku cairan radiator yang biasa dipakai     adalah etilen glikol. Dengan menambahkan zat anti beku (etilen glikol), maka titik beku cairan radiator jadi lebih rendah sehingga tidak mudah membeku pada suhu yang sangat dingin.
3.      Tekanan Osmosis
Mesin Cuci Darah : Terapi cuci darah menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti molekul-molekul darah sehingga darah tidak akan ikut melewati/keluar membran bersama dengan molekul kecil lainnya seperti molekul urea.
Mengawetkan Makanan : Cara lain untuk mengawetkan makanan adalah dengan menambahkan garam dengan konsentrasi tinggi ke dalam makanan. Mikroba, penyebab rusaknya makanan, tidak akan bertahan hidup pada lingkungan yang sangat asin. Garam yang ada akan menyerap cairan mikroba sehingga mikroba akan kekurangan cairan dan mati.
Desalinasi Air Laut (Osmosis Balik) : Desalinasi adalah cara untuk mendapatkan air tawar dari air laut dengan proses osmosis balik.Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan     ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Membasmi Lintah : Lintah dapat mati ketika permukaan tubuhnya ditaburi garam. Hal ini karena     garam yang menempel pada permukaan tubuhnya akan menyerap air dari       dalam tubuhnya sehingga memungkinkan lintah kekurangan cairan tubuhnya yang dapat menyebabkan kematiannya.Proses penyerapan air dari dalam tubuh lintah oleh garam adalah proses osmosis, yaitu peristiwa masuknya air dari konsentrasi rendah (dalam tubuh lintah) ke konsentrasi tinggi (garam pada permukaan tubuhnya) melalui selaput semipermeabel (lapisan kulit lintah).
Penyerapan Air Oleh Akar Tanaman : Air diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

0 comments:

Posting Komentar